Jadikan Taburan Anda Investasi Masa Depan

Investment / 23 July 2012

Kalangan Sendiri

Jadikan Taburan Anda Investasi Masa Depan

Hot Triany Nadapdap Official Writer
3968

Musa menjelaskan prinsip menabur kembali kepada Sang Sumber, dengan “mengasihi Tuhan Allahmu, dengan mendengarkan suaraNya dan berpaut padaNya”. Sehingga dapat dikatakan, kasih adalah dengar-dengaran dan mempercayai Allah.

Mengasihi Tuhan berarti hubungan akrab kita denganNya menjadi yang terutama di atas segala sesuatu. Kita menabur adalah tindakan mengasihi dan memuji Allah. Ketika kita menabur kasih, kita menjadi dekat dengan Tuhan. Kita memberikan hati kita yang terdalam bagi Allah, bukan dunia. Kita menabur pujian untuk menyentuh hatiNya dan mengatakan “Allah, aku mengasihi Engkau lebih dari segala yang saya cintai.” Kita harus menabur dengan kasih.

Kita mulai menabur dalam ketaatan akan kehendak Allah. Kisah bagaimana Abraham mempersembahkan anaknya, Ishak, menunjukkan kepada kita bahwa kepatuhanlah yang terutama. Ingat bahwa kita bukan menabur karena kewajiban hukum, melainkan karena ketaatan. Kepatuhan kita adalah bukti bahwa kita mendengar dan mengakui Allah sebagai sumber. Kita menabur untuk menyenangkan Allah, bukan untuk menghindari hukuman. Kepatuhan kita, seperti kasih kita, berasal dari hati.

Kita juga menabur dengan percaya Allah akan menambahkan. Kita diperintahkan berpegang erat pada Allah, bukan menggenggam erat benih. Kita menabur atas dasar kasih dan pelukan Allah Bapa yang ingin memberkati kita. Segala yang kita perlukan ada dalam pelukan Bapa.

Allah ingin mengaruniakan kehidupan yang berkelimpahan. Ketika kita menabur pada Kerajaan Allah dan pada yang sedang dikerjakan Allah di gereja lokal kita, kita tahu bahwa kita akan menuai panen jiwa dan banyak orang akan datang kepada Allah karena visi dari gereja setempat itu. Itulah kehidupan! Itu bukan hidup Anda; melainkan kehidupan dari Allah. Kehidupan di dalam daging tak bisa menyelamatkan siapapun.

Menabur dalam kehidupan Allah adalah menginvestasikan berkat Allah dengan visi yang jelas. Kita melihat keluar diri kita dan menangkap kehendak surgawi – menyelamatkan dan memulihkan jiwa-jiwa. Menabur tanpa visi yang jelas adalah menghabiskan gaji demi sebuah kapal yang tak mampu kita bayar dan hanya akan dipakai beberapa bulan saja dalam setahun. Menabur tanpa visi adalah membeli mobil baru dengan cicilan tinggi yang akhirnya memaksa kita tak setia pada tagihan-tagihan lain dimana kita sudah harus melunasinya. Ketika kita menabur kehidupan, kita menabur dalam iman.

Benih yang dikumpulkan petani untuk dirinya sendiri pada akhirnya akan membusuk karena tidak ada kehidupan di sana. Benih hanya akan hidup bila diletakkan di tanah. Bila tidak ditabur kembali, tidak akan ada panen tahun depan. Ketika petani menabur benih ke tanah yang gembur, dia memimpikan hasil yang akan didapatkan di masa depan. Memerlukan visi untuk menabur dalam Roh – membiarkan angin dari Allah menerbangkan benih dari tangan dan menanamnya di termpat yang bisa memberikan hasil terbaik.

Taburkan benih donasi Anda pada pelayanan media CBN dan kami akan mengirimkan kepada Anda, laporan rutin yang membuat Anda dapat melihat perkembangan hasil tuaian Anda secara berkala. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Pelayanan CBN, dapat membacanya lebih lanjut di www.mitra.jawaban.com.

Sumber : Disadur dari: Buku Strategies for Financial Breakthrough (Eugene Strite)
Halaman :
1

Ikuti Kami